Membuat  produk yang tepat sesuai kebutuhan pasar dan menemukan strategi yang pas untuk memasarkannya sehingga produknya laris dipasaran adalah kenikmatan tersendiri bagi seorang pebisnis, wabil khusus bagi kita seorang marketer. Trial & eror , biaya yang tinggi dan kerja keras dilakukan untuk menemukan semua hal diatas sebanding dengan hasil yang didapat.

Namun apa jadinya jika semua strategi tersebut ditiru orang? Bisa karena ada karyawan yang pindah ke competitor, karyawan yang kongkalikong dengan competitor, atau memang mungkin strategi tersebut sebenarnya mudah ditiru orang. Tapi apapun alasannya Ketika produk atau strategi kita ditiru orang lain pasti perasaan kesel, emosi campur was was akan hadir dikepala kita, ya khaaa.. 🙂

Nah apakah anda pernah merasakannya ? saya pernah hehe …

Namun, ada hal-hal yang harus kita fahami bahwa sebenarnya gak harus pusing-pusing amat Ketika produk & strategi kita ditiru competitor, apakah itu ?

  1. Mungkin Mereka Hanya Faham Kulitnya Saja

Bisa jadi mereka dapet info, konsepnya, namun hanya faham kulitnya, dalam artian secara konsep mereka tidak tahu dalemannya. So ..mereka butuh waktu untuk memikirkan dan mengurai konsep itu menjadi sesuatu yang bisa dijalankan.

  1. Suka tidak suka, Itu adalah sesuatu yang legal

Gak usah  buang-buang waktu dan tenaga untuk memanjangkan urusan ini ke meja hijau. Mereka pasti sudah menemukan celah agar tidak terkesan meniru sepenuhnya , dengan sedikit modifikasi tentunya. Kecuali bila mereka ‘ plek ketiplek’ niru abis produk kita, kurang ajar banget kan.  Jika kita memaksakan membawa ke ranah hukum, selain itu butuh biaya yang besar, juga akan sangat menyita waktu dan fikiran kita. Kita harus bolak balik ke pengadilan, abis waktu abis biaya , belum lagi kalau mereka menuntut balik, wah jadi berabe urusannya.

  1. Mereka Tidak Dapat ‘ruh’ nya

Kalaupun mereka bisa menduplikasi, tapi yakin ‘ruh’ nya atau ‘soul’ dari produk, ataupun strategi yang ditiru itu mereka tidak dapet, pasti ada saja yang melenceng dari strategi yang kita punya.

  1. Belum tentu bisa mengeksekusi dengan baik

Walaupun ide dasar sama, namun isi kepala kita dengan mereka beda. Otak beda, otomatis eksekusinya pun akan beda , jadi jangan terlalu khawatir.

  1. Kita harus bangga, berarti mereka follower sejati kita dan kita diakui sebagai market leader

Ini yang barangkali bisa bikin kita sedikit Bahagia hehe. Bisa jadi produk atau strategi kita ditiru competitor ini adalah sebuah indicator bahwa kita adalah market leader dan mereka follower.

Mudah-mudahan dengan ini kita tidak terlalu larut dengan masalah ini yang akan sangat menyita waktu kita, namun sebaliknya jadi motivasi kita untuk focus pada inovasi dan eksekusi yang lebih baik.

6. Tetaplah bekerja dengan baik dan tunjukkan kreativitas

Tetaplah bekerja dengan baik dan tunjukkan kreativitas , karena itu adalah asset penting yang kita miliki. Hindari untuk membicarakan hal yang buruk kepada publik tentang kompetitor yang meniru strategi atau produk yang Anda miliki dan fokuskan kepada produk Anda dengan memberikan layanan terbaik.

7. Mulai pikirkan strategi alternatif

Mulai pikirkan strategi alternatif, karena bisa jadi strategi kita mudah terbaca competitor dan perkembangan market sangat cepat berubah. Kita harus bisa secepat mungkin bisa menyesuaikan dan beradaptasi dengan kondisi pasar dan situasi saat ini, jangan berpaku pada pola itu-itu aja.

Salam hangat

OM APUD

sumber foto : pexels

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *