Produsen Kerudung instant ternama di Indonesia yakni Rabbani akhir-akhir ini menjadi perbincangan warganet dan sejumlah masyarakat, pasalnya perusahaan tersebut membuat konten iklan yang cukup kontroversial.
Bukan kali ini saja Rabbani menjadi perbicangan masyarakat, dengan gaya komunikasi iklan yang agak ‘nyeleneh’ kerap kali manjadi kontroversi. Namun kali ini lebih heboh dibanding sebelumnya karena secara visual sangat mencolok, kurang lebih bunyi iklanya seperti ini “korban itu gak wajib, yang wajib itu berhijab” dengan ilustrasi kambing yang memakai kerudung warna Pink.
Menampilkan konten iklan dengan tema ’agama’ dalam visual ‘semi parodi’ tentu harus dengan pertimbangan matang, karena ini menyangkut hal yang sensitif.
Banyak yang bertanya-tanya, mengapa bisa terjadi demikian ?
Supaya lebih objektif dan jelas , ..berikut penjelasan langsung dari pihak Rabbani terkait permasalahan tersebut melalui Press Releas yang diterbitkan hari senin, tanggal 5 Agustus 2019 di kantor Rabbani Holding Jl. Citarum No. 20 Bandung.
Press Release Rabbani
Senin, 5 agustus 2019
Brand busana muslim RABBANI angkat bicara terkait konten promosi yang sempat menghebohkan masyarakat. Seperti diketahui beberapa waktu lalu beredar gambar iklan yang materinya berisikan “korban itu ga wajib, yang wajib itu berhijab” dengan logo RABBANI terpampang disana.
Menanggapi hal tersebut manajemen RABBANI dengan ini menyatakan :
- Konten iklan tersebut benar dibuat oleh RABBANI yang dipajang pada baligo bando jalan gerbang Tol (GT) exit pasteur.
- Dari pihak rabbani melalui konten iklan tersebut, tidak ada niat untuk melecehkan siapapun namun justru ingin mengingatkan masyarakat bahwa muslimah wajib berhijab.
- Terkait tuduhan gambar kambing yang distigmakan adalah pelecehan terhadap islam, tanggapan kami terhadap masalah ini :
- Yang mengangkat issue hewan berartibut islam bukan hanya rabbani, ada juga yang lainpun mengangkat issue yang sama tetapi kenapa tidak se-viral ketika rabbani yang menggunakan issue ini
- Terkait gambarpun dapat juga dipersepsikan sebagai pengingat jangan sampai sama seperti hewan kurban yang tidak wajib berhijab.
- Terkait konten redaksi”korban itu ga wajib” ini kami lebih condong pada pendapat mayoritas ulama yang hukumnnya sunnah muakad dan tidak wajib
Dalil Sunnah Muakkad Jumhur :
“jika kalian melihat bulan Dzulhijjah, dan salah satu diantara kalian ingin berqurban, maka hendaknya dia menahan untuk tidak mencukur rambut dan memotong kukunya”(HR. muslim)
Ket: bahwa di redaksi ada kaitan berkurban dengan keinginan, kata ingin berarti sunnah/tidak wajib.
“tiga hal yang wajib atasku dan dianjurkan(disunnahkan) bagi kalian: berkurban, sholat witir, dan dua raka’at sholat dhuha” (HR. Al Hakim)
- Terkait banyaknya masukan dan kritik kepada RABBANI kami jadikan evaluasi.
- Manajemen RABBANI mengucapkan terimakasih atas perhatian yang diberikan masyarakat dan kami haturkan permohonan maaf apabila ada ketidak nyamanan terkait permasalahan ini semua.
Demikian keterangan resmi ini kami sampaikan. Untuk bulan agustus konten promosi kami adalah agustus bukan untuk agus. Informasi lebih jelas akan kami sampaikan pada keterangan pers hari ini senin 5 agustus 2019 pukul 13.00 WIB dibandung
Hormat kami
RABBANI
Nahh ..kurang lebih demikian respon dari Rabbani dalam menanggapi kehebohan iklan ‘Kambing Berhijab’, silahkan masyarakat menyimpulkan sendiri.
Well…sebagai Brand Activist tentunya tidak lengkap kalau hanya menilai dari satu sudutpadang saja .., di postingan berikutnya saya akan bahas lebih dalam terkait jenis-jenis iklan dan gaya komunikasi pemasaran.
Apakah konten viral itu baik untuk brand ? namun ..viral seperti apa yang sesuai dengan visi brand (brand vision) nya ?
Sampai jumpa di tulisan berikutnya.
IG : @om_apud